03 November 2010

Telisik al Kitab dan Al Qur'an

Al-Kitab
Terdiri dari Perjanjian Lama (kitab sebelum Injil) dan Perjanjian Baru (pasca Injil turun). Perjanjian Lama berisi kitab Musa (kejadian, keluaran, imamat orang lewi, bilangan, dan ulangan), kitab jusak, hakim-hakim, …dst dan kitab nabi-nabi sebelumnya (Jermia? Jehezkiel? Daniel? sekilas dibaca nama “bab” kitab nabi: yang bener2 sama dengan nama Nabi dalam al-Quran adalah Yunus dan Zakariya).

Sementara itu Perjanjian Baru berisi Kitab Injil karangan Matius, Markus, Lukas, Yahya (masing-masing memiliki jumlah fasal dan ayat berbeda). Injil ini hampir semua ditulis sepeninggal Isa, bahkan Yahya (bukan nabi Yahya, maksudnya Yahya yang menulis salah satu Injil) tidak pernah bertemu langsung dengan Isa. Bahasa asalnya adalah bahasa bani Israil (serumpun dengan Yahudi: Ibrani), tetapi kitab Injil yang ada di zaman Isa hidup entah bagaimana nasibnya sekarang.

Ada pula sebenarnya Injil lain, tetapi dibatalkan (tidak dirumuskan dalam al-Kitab), yaitu: Injil Petrus, Injil Kopty (Evangely Aegipstisch), Ibrani (Hebrew), dan Barnaba. Chie belom liat yang dibatalkan ini. Kata sebuah buku Perbandingan Agama yang pernah chie baca, isi kitab2 yang dibatalkan ini lebih mentauhidkan Allah daripada menggaungkan konsep trinitas. Apa di dalamnya juga ada pengakuan nabi terakhir bernama Ahmad?

Isi dari Injil yang dicantumkan dalam al-Kitab secara keseluruhan sama menceritakan kehidupan Isa. Injil-injil ini ditulis pada tahun 65-100 M (jauhlah ya dari 0 M: kelahiran Isa). Isi dari ketiga Injil –selain Yahya– ini cukup senada, tetapi banyak juga perbedaannya. Injil Yahya lebih banyak mengkultuskan Isa sebagai Tuhan. Setelah Injil yang empat ini, Perjanjian Baru dilanjut kisah Rasul-rasul, dan surat-surat kiriman Paulus. Generally cara penyusunan dari al-Kitab ini adalah berdasarkan waktu historis.

Al-Quran
Terdiri dari 30 juz dan 114 surat berbahasa Arab, turun berangsur-angsur selama 22 tahun lebih. Mengapa dalam bahasa Arab? Karena bahasa Arab merupakan bahasa yang paling kaya (ga percaya? coba deh belajar bahasa Arab dikiiiiiit aja dan rasakan satu kata bisa berubah bentuk super banyak). Bahasa Arab terpilih menjadi bahas perantara seorang Khaliq dan makhluq. Allah sendiri menjawab dalam Q.S. az-Zukhruf:43, “Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” Para penyair di negeri aslinya pun mengakui bahwa bahasa al-Quran itu indah, seringkali ritmik, dan istilah qta mah nyastra… tapi tak sekedar nyastra, bobotnya pun lebat.

Ayat yang pertama turun adalah al-’Alaq:1-5 (perintah tentang “membaca”, terkait ilmu dan pemahaman), tapi ga disimpan di awal. Yang disimpan di awal adalah al-Fatihah:1-7 (induk al-Quran: antara kewajiban dan hak sebagai seorang hamba Allah). Ayat yang terakhir turun adalah al-Maidah:3 (telah sempurnanya Islam sebagai din/agama yang mengatur semua urusan) juga ga disimpen di akhir. Yang disimpan di akhir adalah an-Naas:1-6 (doa agar dilindungi dari kejahatan syaithan). Penyusunan al-Quran dengan urutan seperti yang dipegang oleh ummat muslim didasarkan pada bagaimana Rasulullah membacanya pada saat Ramadhan terakhir sebelum ajal beliau (disimak oleh Jibril; diwahyukan agar urutannya demikian). Para penghapal dan penulis al-Quran mulai mengumpulkannya menjadi satu kitab pada masa Khalifah pertama (speninggal Rasulullah): Abu Bakar ash-Shidiq.

Tidak setiap surat turun secara sekaligus, bahkan ada yang hanya berupa penggalan ayat. Ayat al-Quran turun sesuai dengan kasus yang terjadi di zaman Rasulullah (asbabun Nuzul). Di dalamnya berisi konsep aqidah, akhlaq, ibadah, jihad, muamalah, sejarah, bahkan ilmu pengetahuan (misal tentang perkembangan janin, astronomi, makanan-minuman, dll). Adapun sirah Nabawy (sejarah hidup Muhammad) tidak tertulis dalam al-Quran, melainkan hasil kajian dari hadits yang ditelusuri ulama-ulama sejak dulu.

No comments:

Post a Comment

Thank's for all your comments